E - CULTURE SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BUDAYA SASAK DIMASA PANDEMI


         Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keberagaman suku dan budayanya. Budaya merupakan suatu unsur yang sangat penting sebagai ciri khas dan identitas sebuah negara. Bahkan tak dapat dipungkiri salah satu komponen yang membuat sebuah negara dapat dikenal oleh dunia Internasional yakni karena keunikan budaya yang dimiliki oleh Negara tersebut.

Di era modernisasi saat ini perkembangan teknologi yang semakin canggih dan berkembang pesat memang membawa manfaat dan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan aktivitas nya sehari-hari. Dengan berkembangnya teknologi internet, masyarakat semakin dimudahkan dalam melakukan segala macam aktivitas dan maupun mendapatkan pengetahuan tentang suatu hal dengan mudah dan cepat.

Namun disisi lain perkembangan teknologi yang begitu pesat juga banyak membawa dampak buruk dalam berbagai sektor termasuk dalam sektor kebudayaan. Kebanyakan masyarakat terlebih khusus generasi muda saat ini lebih mengetahui dan menyukai budaya asing daripada budaya asli bangsa Indonesia sendiri. Hal ini dikarenakan masyarakat terlebih generasi muda saat ini banyak beranggapan bahwa kepedulian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pelestarian kebudayaan adalah hal yang sia-sia dan itu dianggap sebagai hal yang kuno atau sudah ketinggalan zaman. 

Lunturnya kebiasaan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan daerah tentunya sangat mengkhawatirkan. Mengapa demikian, karena lambat laun hal ini dapat berakibat pada hilangnya kebudayaan khas suatu daerah yang dititipkan oleh nenek moyang sebagai suatu warisan yang harus selalu dilestarikan dari generasi ke generasi. Terlebih dimasa pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini mengakibatkan banyaknya perubahan yang signifikan disegala aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali dalam aspek sosial dan pelestarian budaya. Yang semulanya masyarakat bebas menjalankan aktivitasnya sehari-hari dan berinteraksi sosial namun sejak hadirnya pandemi ditengah kehidupan masyarakat terdapat pembatasan-pembatasan dan juga segala kegiatan diprioritaskan menggunakan metode daring (dalam jaringan). Walaupun pembatasan tersebut bertujuan untuk menghindari semakin luasnya penyebaran virus Covid-19 akan tetapi disisi lain pembatasan tersebut banyak juga menimbulkan kesulitan bagi masyarakat khususnya dalam hal pelestarian budaya.

            Pelestarian budaya dimasa pandemi covid-19 saat ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi masyarakat terutama dalam pelestarian budaya Sasak yang merupakan budaya dari salah satu suku di Provinsi NTB yang mendiami pulau Lombok. Suku Sasak ialah suku yang memiliki beraneka ragam kebudayaan mulai dari tarian tradisionalnya, makanan tradisional, kesenian-kesenian tradisional, rumah adat tradisional, bahasa daerah maupun ritual-ritual dalam adat istiadatnya yang sangat unik dan menarik.

            Keberagaman budaya yang dimiliki oleh suku Sasak ini merupakan suatu kekayaan lokal yang merupakan warisan leluhur masyarakat suku Sasak yang sebenarnya harus selalu dilestarikan. Namun karena badai pandemi covid 19 ini membuat pelestarian budaya Sasak sangat sulit untuk dilakukan karena terdapatnya pembatasan-pembatasan tadi seperti pembatasan untuk melakukan ritual-ritual adat atau tradisi yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang, contohnya seperti tradisi nyongkolan, bau nyale,dll dan juga karena ditutupnya sektor pariwisata akibat pandemi membuat pelestarian budaya dalam hal pengenalan budaya Sasak baik ke wisatawan lokal maupun mancanegara menjadi sangat sulit untuk dilakukan.

Oleh karena itu untuk mengatasi persoalan sulitnya pelestarian kebudayaan Sasak dimasa pandemi, maka diperlukan suatu terobosan baru atau mekanisme baru dalam pelestarian budaya yang tentunya menarik, kreatif, dan inovatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. Terobosan baru atau mekanisme baru dalam pelestarian budaya Sasak ini dapat dilakukan melalui pengembangan aplikasi E-Culture atau digitalisasi kebudayaan.

E-Culture atau digitalisasi kebudayaan sendiri merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang kebudayaan, terutama dalam hal pengelolaan, dokumentasi, penyebarluasan informasi dan pengetahuan dari unsur-unsur kebudayaan. E-Culture dapat juga diartikan sebagai wadah yang menghimpun dan mengelektronikan warisan kebudayaan khas suatu daerah dan pembentukan budaya baru melalui cipta, karsa dan rasa berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

      Dalam hal kurangnya pengetahuan masyarakat akan kebudayaan Sasak dan juga sulitnya pelestarian kebudayaan Sasak di masa pandemi, pengembangan aplikasi E-Culture dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan yang ada, dimana melalui aplikasi E-Culture ini berbagai macam unsur-unsur kebudayaan Sasak dapat diperkenalkan secara digital dengan memberikan informasi seluas luasnya, dan juga dengan menggunakan fitur-fitur yang menarik dan akan menambah minat, pengetahuan serta jiwa kepedulian masyarakat dalam melestarikan kebudayaan Sasak dan hanya melalui smartphone saja, masyarakat sudah dapat mengakses seluas-luasnya informasi tentang kebudayaan sasak.

Adapun fitur – fitur yang nantinya akan tersedia dalam Aplikasi E-Culture ini antara lain yakni:

1. Sejarah Suku Sasak

    Melalui fitur ini terdapat informasi terkait sejarah asal muasal nenek moyang masyarakat suku Sasak, asal nama kata sasak, dan juga terkait sejarah peradaban masyarakat suku Sasak . Melalui fitur ini pula terdapat kumpulan foto-foto bersejarah dari masyarakat suku Sasak tempo dulu hingga foto-foto perkembangan masyarakat suku sasak dari masa ke masa.

2. Adat Istiadat dan Tradisi Suku Sasak

           Melalui fitur ini terdapat informasi terkait berbagai macam adat istiadat dan tradisi suku Sasak yang tetap dipertahakan dari generasi ke generasi contohnya seperti merariq (kawin lari / kawin culik), tradisi bau nyale,perang topat, nyongkolan. Dalam fitur ini pula dijelaskan terkait makna dari setiap ritual adat atau tradisi dan juga terdapat foto-foto dan video dokumentasi dari penyelenggaraan ritual adat dan tradisi suku Sasak. 

3. Tari - Tarian Tradisional  

            Suku Sasak ialah suku yang terkenal memiliki tarian-tarian tradisional yang unik dan menarik.Oleh karena itu melalui fitur ini terdapat infromasi terkait berbagai jenis tarian tradisional yang dimiliki oleh suku Sasak mulai dari tarian untuk menyambut tamu hingga tarian perang seluruhnya terhimpun melalui fitur ini. Dan juga dalam fitur ini terdapat foto-foto dan video tarian-tarian tradisional suku Sasak.

4. Kerajinan Khas Tradisional

            Pada fitur ini ditampilkan berbagai jenis kerajinan-kerajinan seni masyarakat suku Sasak contohnya seperti kerajinan songket, kerajinan gerabah, kerajinan rotan atau bambu, dan kerajinan berugak. Dalam fitur ini juga tidak hanya ditampilkan jenis kerajinan seni saja namun juga disediakan daftar harga untuk setiap kerajinan seni dan juga nomor telepon yang bisa dihubungi oleh masyarakat apabila tertarik untuk memiliki kerajinan-kerajinan tradisional ini.

5. Rumah Adat Tradisional

            Melaui fitur ini terdapat informasi terkait bentuk dan jenis rumah adat tradisional suku sasak mulai dari foto rumah adat suku Sasak serta makna simbolis dari rumah adat tersebut.

6. Makanan Tradisional

            Pada fitur ini terdapat informasi mengenai berbagai macam makanan tradisional khas suku Sasak contohnya seperti bebalung, pelecing kankung, sate rembiga, sate bulayak ,dll. Tidak hanya itu saja melalui fitur ini juga terdapat informasi mengenai bahan-bahan yang diperlukan dan cara memasak makanan khas tradisional suku Sasak.

            Melalui fitur-fitur diatas sekiranya dapat membantu pelestarian budaya Sasak sehingga budaya Sasak tidak lekang oleh waktu dan dapat tetap diwariskan serta dilestarikan dari generasi ke generasi dan sekiranya dapat membantu masyarakat baik lokal maupun mancanegara yang ingin mengetahui dan mengenal lebih dalam seluk beluk kebudayaan suku sasak tentunya dengan mudah, lengkap, dan cepat hanya melalui satu aplikasi saja yakni E-Culture dan untuk kedepannya jika telah dibentuk aplikasi E - Culture yang berisikan informasi terkait budaya Suku Sasak maka setelah inipun dapat dikembangkan lagi dengan menambahkan cakupan materi atau muatannya dengan kebudayaan-kebudayaan khas disetiap daerah di Indonesia.

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA 


Jurnal

- Meilani, 2014, ‘Berbudaya Melalui Media Digital’, Jurnal Humaniora, Vol.5, No.2, hal.1011-1012.

- Sitokdana,Melkior N.N, 2016, ‘Strategi Pengembangan E-Culture Berbasis Ap Iwol Menggunakan Seci Model’, Prosiding ANNUAL RESEARCH SEMINAR 2016 , Vol. 2 No. 1, hal.188.

- Sitokdana, Tanaamah (2016). ‘Strategi Pembangunan e-Culture di Indonesia’. Jutisi Maranatha. Volume 2 Nomor 2, hal. 23.

- R, Manuho, Y.D, Rindengan, A.A.E, Sinsuw, 2018, ‘Aplikasi Sistem Informasi E-Culture Kabupaten SITARO Berbasis Web’, Jurnal Teknik Informatika, Vol.13, No.2, hal.1-2.

Internet

Mobil Lombok. 2018. Sasak, Suku di NTB Yang Menjadi Ikon Kebudayaan Lombok”, https://mobillombok.com/info-lombok/suku-sasak-nusa-tenggara-barat.html, diakses pada tanggal 19 april 2021 pukul 18.00.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAK MUDAH BUKAN BERARTI TAK MUNGKIN (BIOGRAFI)

JUDEX FACTIE DAN JUDEX JURIST DALAM SISTEM PERADILAN DAN PRAKTIKNYA DI INDONESIA

Perkembangan Teknologi dalam Dunia Hukum : Telaah Konsep Panopticon sebagai Model Pendisiplinan Masyarakat